SOKOGURU- Di tengah meningkatnya kebutuhan pokok dan tekanan ekonomi yang dirasakan jutaan keluarga, kabar terbaru dari Kementerian Sosial (Kemensos) jadi angin segar.
Pemerintah memastikan bahwa penyaluran bansos BPNT 2025 atau Bantuan Pangan Non-Tunai telah menyasar lebih dari 15 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga akhir Juni.
Angka ini menjadi pencapaian luar biasa dalam program bansos tunai terbaru yang dirancang untuk mendukung masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Tidak hanya itu, tahun ini Kemensos memberikan tambahan bantuan dalam bentuk penebalan bansos BPNT, sehingga total dana yang diterima per KPM mencapai Rp1 juta.
Fakta ini langsung jadi bahan pencarian warganet yang ingin tahu kapan BPNT cair, berapa besar bansos BPNT 2025, hingga cara cek status penerima bansos di DTSEN.
BPNT 2025 Cair Rp1 Juta per Keluarga, Ini Komponennya
Pemerintah memastikan setiap KPM akan menerima bantuan senilai Rp1.000.000. Rinciannya terdiri dari:
- Rp600.000 untuk bantuan reguler BPNT April–Juni 2025
- Rp400.000 penebalan bansos, masing-masing Rp200.000 untuk bulan Juni dan Juli
"Setiap KPM BPNT menerima Rp1 juta, terdiri dari Rp600.000 bantuan reguler dan tambahan Rp400.000 dari penebalan bansos," tegas Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Realisasi Sudah 82,95 Persen, PKH Tembus 80 Persen
Berdasarkan data terbaru, hingga akhir Juni 2025, penyaluran bansos BPNT telah mencapai 82,95 persen dari target nasional, sedangkan bansos PKH 2025 telah menyentuh angka 80,43 persen.
Namun, masih ada sekitar:
- 2.723.515 KPM BPNT (14,9%)
- 1.945.399 KPM PKH (19,4%)
yang belum menerima bantuan karena kendala administratif seperti rekening pasif, nomor rekening tidak cocok, kartu ATM belum aktif, hingga perbedaan data kependudukan.
Untuk memastikan bansos tepat sasaran, Kemensos bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melakukan pencocokan data secara intensif. Saat ini, terdata:
- 11.622 KPM PKH
- 393.610 KPM BPNT
Masih dalam tahap perbaikan data bansos, menyusul validasi berdasarkan DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional), yang kini digunakan sebagai acuan utama penyaluran bantuan.
“Kami terus perbaiki masalah, seperti rekening tidak aktif, kartu belum terbit, atau beda nama. Prinsipnya, bansos harus tepat sasaran dan tidak tertahan di sistem,” ujar Saifullah Yusuf.
Mensos menegaskan, sinergi antara pemerintah pusat, perbankan, dan aparat daerah menjadi kunci utama dalam percepatan penyaluran bansos BPNT dan PKH.
Pelibatan petugas lapangan hingga level kelurahan menjadi strategi efektif dalam menjangkau KPM yang mengalami kendala administratif.
Dengan pendekatan ini, Kemensos berharap seluruh proses distribusi bisa rampung sebelum memasuki tahap bansos triwulan berikutnya.
Cara Cek Status Penerima BPNT dan PKH 2025
Bagi masyarakat yang ingin tahu apakah namanya masuk sebagai penerima bantuan, bisa melakukan pengecekan melalui:
- Website resmi cekbansos.kemensos.go.id
- Aplikasi Cek Bansos Kemensos
- Dinas Sosial kabupaten/kota setempat
- Menghubungi pendamping PKH/BPNT di wilayah masing-masing
Dengan penyaluran bansos BPNT Rp1 juta per KPM, Kemensos menunjukkan komitmen serius membantu masyarakat rentan secara ekonomi.
Baca Juga:
Meski masih ada tantangan data dan teknis penyaluran, langkah percepatan, sinergi perbankan, serta pelibatan petugas lapangan menjadi solusi kunci.
Masyarakat diimbau aktif memantau dan melengkapi data agar bantuan bisa disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.(*)